Posted on: Tuesday, November 9, 2021
Jakarta, CNBC Indonesia
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses menguat 0,77% ke 6.632,297 pada perdagangan awal pekan kemari. Bursa kebanggaan Tanah Air ini mendekati lagi rekor tertinggi sepanjang masa 6.693,466 yang dicapai pada 20 Februari lalu. Dari level saat ini hingga ke rekor tersebut, IHSG berjarak 0,92%.
IHSG berpeluang semakin mendekati level tersebut pada perdagangan Selasa (9/11/2021) melihat sentimen pelaku pasar yang cukup bagus. Selain itu bursa saham Amerika Serikat (AS) juga kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa. Indeks Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq kompak mencatat rekor tertinggi sepanjang masa setelah House of Representative (DPR) menyetujui anggaran infrastruktur sebesar US$ 1 triliun.
Senat AS pada bulan Agustus lalu sudah menyetujui anggaran tersebut, sehingga kini akan diserahkan ke Presiden Joe Biden untuk ditandatangani. Saham-saham sektor manufaktur di bursa saham AS langsung melesat kemarin.
Sementara itu dari dalam negeri, pelaku pasar menanti data penjualan ritel di bulan September. Pada bulan Agustus, penjualan ritel mengalami kontraksi 2,1% year-on-year (YoY) akibat pengetatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), di bulan September sudah ada pelonggaran sehingga ada harapan penjualan ritel akan bangkit.
Secara teknikal, penguatan IHSG kemarin membuatnya lepas dari tekanan pola Dragonfly Doji yang dibentuk pada Kamis (4/11/2021) lalu. IHSG berhasil mengakhiri perdagangan di atas ekor (tail) pola tersebut.
Meski demikian, IHSG masih terpengaruh pola yang sama yang muncul pada Selasa (26/10). Tail pola tersebut berada di 6.673,515.
Pola Dragonfly doji merupakan sinyal reversal atau pembalikan arah, IHSG pun belakangan ini mengalami koreksi, sehingga patut waspada.
Sementara itu pada grafik 1 jam, IHSG sukses bertahan di atas atas pola Bearish Channel. Artinya, IHSG berpeluang menguat lebih lanjut.
Support terdekat berada di kisaran 6.560 sampai 6.550 sekaligus yang akan menahan IHSG masuk kembali ke pola Bearish Channel.
Resisten terdekat berada di kisaran 6.660 hingga 6.675 (kisaran tail Dragonfly Doji), yang menjadi target penguatan hari ini. Jika ditembus, maka IHSG akan "mengintip" rekor untuk dipecahkan.
Melihat indikator Stochastic pada grafik 1 jam yang kembali masuk ke wilayah jenuh beli (overbought), ada risiko IHSG akan terkoreksi.
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Support terdekat berada di kisaran 6.600 hingga 6.590, yang akan menahan penurunan IHSG. Tetapi jika ditembus, ada risiko merosot lebih dalam.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/market/20211108170206-17-289920/ihsg-mulai-berani-intip-rekor-tertinggi-sepanjang-masa-lagi