Stock Picks

 

Virus Corona Sudah Ada 'Obat', IHSG Siap Melesat Lagi!

Posted on: Monday, November 8, 2021

 

Jakarta, CNBC Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,15% sepanjang pekan lalu ke 6.581,785. Dalam 5 hari perdagangan, IHSG mampu menguat sebanyak dua kali, dengan investor asing melakukan aksi beli bersih Rp 608 miliar di pasar reguler.

IHSG dipengaruhi sentimen dari dalam dan luar negeri. Dari dalam negeri ada kabar baik, ekspansi sektor manufaktur meningkat hingga ke rekor tertinggi sepanjang masa. Sementara itu pertumbuhan ekonomi mengalami pelambatan di kuartal III-2021.

Tetapi, pelambatan ekonomi sepertinya sudah tidak berdampak signifikan, sebab di kuartal III-2021 Indonesia mengalami serangan virus corona gelombang kedua, sehingga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) harus diketatkan.

Ekspansi sektor manufaktur yang lebih berdampak, sebab memberikan indikasi perekonomian bangkit di kuartal IV-2021 tahun ini.

Sementara dari luar negeri, bank sentral Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Federal Reserve (The Fed) akhirnya mengumumkan tapering mulai dilakukan di bulan ini. Tidak seperti 2013 yang memicu gejolak di pasar finansial, tapering kali ini justru disambut positif. IHSG mampu menguat pasca pengumuman tersebut, mengikuti pergerakan bursa saham AS (Wall Street).

Pada hari Jumat lalu, Wall Street kembali mencatat rekor tertinggi sepanjang masa. Kabar baik datang dari raksasa farmasi Pfizer Inc. mengumumkan pil antivirus corona buatannya mampu mengurangi risiko rawat inap dan kematian hingga 89% bagi orang dewasa yang memiliki komorbid.

Hasil uji coba Pfizer mengungguli pil serupa yang dibuat Merck & Co Inc (MRK.N), molnupiravir.

Hal tersebut tentunya memberikan harapan pandemi akan segera berakhir.

Secara teknikal, belum ada perubahan level-level yang harus diperhatikan. IHSG pada perdagangan Kamis (4/11) membentuk pola Dragonfly Doji Pola ini merupakan sinyal reversal atau pembalikan arah, IHSG pun belakangan ini mengalami koreksi, sehingga patut waspada.

Pola yang sama muncul pada Selasa (26/10) akhirnya IHSG mengalami koreksi.

Sementara itu pada grafik 1 jam, IHSG sukses menembus ke atas pola Bearish Channel. Artinya, IHSG berpeluang menguat lebih lanjut, dengan syarat tidak kembali masuk ke dalamnya.

Support terdekat berada di kisaran 6.560 sampai 6.550 sekaligus yang akan menahan IHSG masuk kembali ke pola Bearish Channel.

Melihat indikator Stochastic pada grafik 1 jam yang keluar wilayah jenuh beli (overbought), tekanan koreksi IHSG sudah mulai mereda..

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Selama tidak menembus support, IHSG berpeluang naik ke depannya. Resisten terdekat berada di kisaran kisaran 6.590 hingga 6.600 jika ditembus IHSG berpeluang lepas menguat ke 6.640.

Sementara jika menembus support, IHSG berisiko turun ke 6.500 sebelum menuju 6.470.



TIM RISET CNBC INDONESIA

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/market/20211107214214-17-289674/virus-corona-sudah-ada-obat-ihsg-siap-melesat-lagi