Posted on: Friday, September 3, 2021
Jakarta, CNBC Indonesia
Kemunculan varian baru virus corona menyita perhatian pelaku pasar, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun kembali ke zona merah pada perdagangan Kamis kemarin (2/9).
Data BEI mencatat, investor asing yang sebelumnya melakukan aksi beli meski IHSG merosot kemarin akhirnya jualan. Data pasar mencatat investor asing melakukan jual bersih (net sell) senilai Rp 112 miliar, dengan nilai transaksi sebesar Rp 9 triliun.
Varian virus corona yang baru disebut Mu. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), virus corona Mu berpeluang untuk bisa lolos dari kekebalan tubuh jika sebelumnya pernah terinfeksi maupun divaksinasi. Varian ini pertama kali ditemukan di Colombia. Namun saat ini sudah menyebar ke setidaknya 39 negara.
Bagaimana perkembangan ke depannya tentunya akan terus diamati oleh pelaku pasar, sebab penyebaran virus corona delta saja masih berisiko membuat perekonomian global melambat, apalagi jika corona Mu ikut menyebar luas. Sementara itu pemerintah juga sudah bersiap menghadapi corona Mu. Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso mengatakan berdasarkan informasi yang dia dapatkan, saat ini varian Mu tersebut sudah ditemukan di kawasan Asia, yakni di Jepang dan Hong Kong.
"Kami di Bappenas diberi mandat dan ditugasi oleh negara untuk menyusun ini, dan harus mempertimbangkan hal ini. Karena bagaimanapun juga faktor-faktor strategi internasional dan faktor lingkungan harus menghitungkan langkah-langkah itu," jelas Suharso dalam pertemuan dengan media di kantornya, Kamis (2/9/2021).
Oleh karena itu, Suharso dalam paparannya menyebutkan terjadi adanya potensi gelombang ketiga di Indonesia. Namun, pemerintah berharap penularan gelombang ketiga bisa diantisipasi jika masyarakat patuh menjalani protokol kesehatan.
Saat corona Mu mulai jadi perhatian, bursa saham AS (Wall Street) sukses menguat pada perdagangan Kamis waktu setempat, yang bisa memberikan sentimen positif ke pasar Asia termasuk IHSG pada hari ini, Jumat (3/9/2021). Selain itu, pelaku pasar juga masih akan hati-hati menjelang rilis data tenaga kerja AS malam ini, yang bisa memberikan gambaran kapan tapering akan dilakukan.
Secara teknikal, meski kembali melemah, IHSG masih berada di atas rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA 50) di kisaran 6.060 hingga 6.070. Artinya, IHSG kembali ke atas MA 50, 100, dan 200, yang membuka peluang penguatan. Selain itu, IHSG juga didukung pola pola White Marubozu. Suatu candle stick dikatakan membentuk pola White Marubozu ketika harga open sama dengan low dan close sama dengan high.
White Marubozu merupakan sinyal nilai suatu aset akan kembali menguat, secara psikologis menunjukkan aksi beli mendominasi pasar. Pola ini muncul pada 23 Agustus lalu, dan muncul lagi kemarin. Resisten terdekat berada di kisaran ke 6.115, jika ditembus IHSG berpeluang menguat ke Rp 6.150. Resisten selanjutnya berada di kisaran 6.180. Sementara support terdekat berada di kisaran 6.070 hingga 6.060 yang merupakan MA 50. Jika ditembus, IHSG berisiko merosot ke 6.030 hingga 6.020, kisaran MA 100 dan 200.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Sumber: "https://www.cnbcindonesia.com/market/20210903072743-17-273342/ri-bersiap-perangi-corona-mu-ihsg-siap-bangkit"