Posted on: Monday, August 23, 2021
Jakarta, CNBC Indonesia
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambrol 1,77% ke 6.030,772 sepanjang pekan lalu. Bursa kebanggaan Tanah Air ini membukukan pelemahan 2 pekan beruntun, bahkan sempat merosot mendekati 5.900.
Meski demikian, investor asing melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar 2,77 triliun di pasar reguler. Artinya, sentimen investor asing sebenarnya masih cukup bagus, dan menjadi modal untuk bisa menguat di awal pekan ini, Senin (23/8/2021). Apalagi, melihat bursa saham AS yang kompak menguat di hari Jumat lalu.
Bursa saham AS atau Wall Street sebelumnya juga sempat merosot merespon kemungkinan tapering oleh bank sentral AS (The Fed) yang berpeluang dilakukan tahun ini. Hal tersebut tersurat dari risalah rapat kebijakan moneter edisi Juli.
"Melihat ke depan, sebagian besar partisipan (Federal Open Market Committee/FOMC) mencatat bahwa selama pemulihan ekonomi secara luas sesuai dengan ekspektasi mereka, maka akan tepat untuk melakukan pengurangan nilai pembelian aset di tahun ini," tulis risalah tersebut yang dirilis Rabu pekan lalu waktu setempat.
Sementara itu di awal pekan ini, pelaku pasar akan menanti keputusan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) apakah akan ada pelonggaran lebih lanjut atau tidak.
Pasalnya, pemerintah melalui Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya sudah mengatakan PPKM akan terus ada selam pandemi. Tetapi, tentunya ada bisa ada pelonggaran sebab kasus virus corona sudah terus menurun, dengan penambahan kasus per hari mulai mendekati 10.000 orang.
Puncak kasus virus corona terjadi pada 15 Juli lalu ketika penambahnya tercatat sebanyak 56.757 orang dalam sehari. Sementara kemarin, penambahan kasus baru sebanyak 12.408 orang, turun drastis dari puncak kasus pertengahan bulan lalu.
Secara teknikal, IHSG meski sempat mendekati 5.900 tetapi di penutupan perdagangan pekan lalu masih mampu kembali ke atas level psikologis 6.000.
IHSG kini persis berada di rerata pergerakan 100 hari (moving average 100/MA 100). Artinya selama bertahan di atas 6.030 IHSG berpotensi menguat ke 6.065 yang merupakan MA 50. Penembusan di atas area tersebut akan membuka peluang menuju 6.100.
Level psikologis 6.000 kini sudah dekat dengan MA 200, artinya jika level tersebut ditembus dengan konsisten, IHSG berisiko kembali merosot ke 5.960. Target selanjutnya jika IHSG terus longsor di kisaran 5.940 hingga 5.920.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Sumber: "https://www.cnbcindonesia.com/market/20210823071812-17-270326/kasus-covid-di-ri-turun-drastis-ihsg-bisa-balik-ke-6100-nih"