Stock Picks

 

Sudah Ambruk, Gawat IHSG Masih Bisa Longsor Lagi di Sesi 2!

Posted on: Monday, August 16, 2021

 

Jakarta, CNBC Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ambruk 1,24% ke level 6.062,46 pada perdagangan Senin (16/8/21), keluar dari zona 6.100 saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato kenegaraan, jelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus Selasa besok.

Data BEI mencatat, nilai transaksi hari ini sebesar Rp 4,7 triliun dan terpantau investor asing membeli bersih Rp 174 miliar di pasar reguler.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan Pidato dalam Rangka HUT ke-76 RI di Gedung MPR/DPR pada 16 Agustus 2021.

Mengenakan Baju Adat Baduy, Jokowi di awal pidato menggarisbawahi soal krisis hingga pandemi.

"Krisis, resesi, dan pandemi itu seperti api. Kalau bisa, kita hindari, tetapi jika hal itu tetap terjadi, banyak hal yang bisa kita pelajari," kata Jokowi.

"Api memang membakar, tetapi juga sekaligus menerangi. Kalau terkendali, dia menginspirasi dan memotivasi. Dia menyakitkan, tetapi sekaligus juga menguatkan," imbuhnya.

Jokowi berharap pandemi yang terjadi ini dapat menerangi bangsa. Terutama agar mawas diri, memperbaiki diri, dan menguatkan diri. "Dalam menghadapi tantangan masa depan."

Jokowi juga menjelaskan, resesi dan krisis yang datang bertubi-tubi dalam perjalanan setelah Indonesia merdeka, juga berhasil dilampaui. "Setiap ujian memperkokoh fondasi sosial, fondasi politik, dan fondasi ekonomi bangsa Indonesia. Setiap etape memberikan pembelajaran dan sekaligus juga membawa perbaikan dalam kehidupan kita."

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area batas bawah dengan BB yang kembali melebar maka pergerakan IHSG selanjutnya cenderung terdepresiasi.

Untuk mengubah bias menjadi bullish atau penguatan, perlu melewati level resistance yang berada di area 6.120. Sementara untuk melanjutkan tren bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 6.013.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 37 yang belum menunjukkan adanya indikator jenuh jual akan RSI terkonsolidasi turun yang menunjukkan indeks berpotensi lanjut melemah.

Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB di batas bawah dan kembali melebar, maka pergerakan selanjutnya cenderung terkoreksi. Hal ini juga terkonfirmasi dengan indikator RSI yang terkonsolidasi turun.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.



TIM RISET CNBC INDONESIA

Sumber: "https://www.cnbcindonesia.com/market/20210816122826-17-268762/sudah-ambruk-gawat-ihsg-masih-bisa-longsor-lagi-di-sesi-2"