Posted on: Monday, August 2, 2021
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bergerak volatil pada perdagangan Jumat (30/7/2021). Di awal perdagangan, IHSG mampu melesat 0,65%, sebelum berbalik ambrol 0,83% ke 6.070,039. Akibat kinerja buruk pada Jumat, dalam sepekan IHSG mencatat pelemahan 0,52% sekaligus mengakhiri tren penguaran dalam 5 pekan beruntun.
Pergerakan volatil IHSG bisa berlanjut lagi pada perdagangan Senin (2/8/2021), sebab pelaku pasar tentunya menanti apakah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di perpanjang lagi dengan pelonggaran lebih lanjut atau tanpa pelonggaran.
Pelonggaran pertama dilakukan berlaku mulai 26 Juli 2021 lalu. Sejak pelonggaran tersebut hingga Minggu kemarin rata-rata penambahan kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) sebanyak 39.133 orang per hari, turun dari rata-rata 7 hari sebelumnya 41.289 orang per hari.
Selain itu, mobilitas warga dengan berkendara selama pelonggaran tersebut juga menunjukkan penurunan tipis, yang tentunya menjadi kabar baik, setidaknya dilihat dari disiplin masyarakat. Data dari Apple Mobility Index menunjukkan pada periode 26 sampai 30 Juli, rara-rata mobilitas dengan mengemudi sebesar 81,63, turun dari rata-rata 5 hari sebelumnya 83,87.
Sementara itu data yang dirils pagi ini dari dalam negeri menunjukkan sektor manufaktur yang kembali berkontraksi. IHS Markit melaporkan aktivitas manufaktur yang dilihat dari purchasing managers' index (PMI) merosot ke level 40,1 dari sebelumnya 53,4. Ini merupakan kali pertama PMI manufaktur mengalami kontraksi setelah sebelumnya berekspansi dalam 8 bulan beruntun.
Data tersebut tentunya memberikan dampak negatif ke IHGS. Sedangkan dari eksternal, bursa saham utama Asia melesat pagi ini yang menjadi indikasi sentimen pelaku pasar sedang bagus.
Sentimen dari dalam dan luar negeri tersebut memperkuat risiko IHSG bergerak volatile bak roller coaster hari ini.
Secara teknikal, IHSG sekali lagi berbalik melemah setelah gagal bertahan di atas batas pola Ascending Triangle di kisaran 6.115. Hal itu menunjukkan level tersebut menjadi resisten yang kuat menahan laju IHSG.
Meski demikian, kabar baiknya IHSG sukses bertahan di atas rerata rerata pergerakan 100 hari (Moving Average 100/MA 100). Artinya, IHSG mampu konsisten bergerak di atas tiga MA, yakni MA 50, 100 dan 200, yang bisa menjadi indikasi penguatan IHSG untuk jangka panjang.
Selain itu, IHSG juga masih didukung pola candle stick White Marubozu yang muncul pada Kamis (22/7/2021). Pola ini merupakan sinyal nilai suatu aset akan kembali menguat. Secara psikologis, White Marubozu menunjukkan aksi beli mendominasi pasar.
Suatu candle stick dikatakan sebagai White Marubozu ketika harga open sama dengan low dan harga close sama dengan high.
Dengan munculnya White Marubozu peluang penguatan IHSG masih terbuka cukup lebar. Level 6.115 masih menjadi target penguatan, dan harus mampu mencatat strong break out agar bisa menguat lebih lanjut. Target penguatan selanjutnya di 6.140
Sementara kisaran MA 100 di 6.060 hingga 6.050 menjadi support terdekat. Penembusan di bawah level tersebut akan membawa IHSG turun ke 6.030, sebelum menuju level psikologis 6.000.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Sumber: "https://www.cnbcindonesia.com/market/20210802074113-17-265276/pmi-manufaktur-nyungsep-awas-ihsg-bak-roller-coaster-lagi"