Posted on: Tuesday, November 24, 2020
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,5% ke 5.652,764 pada perdagangan Senin kemarin, melanjutkan kinerja impresif pekan lalu yang menguat 2% lebih.
Jika melihat lebih ke belakangan, IHSG sudah melesat 10,73% dalam 13 hari perdagangan.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 295 miliar di pasar reguler kemarin dengan nilai transaksi menyentuh Rp 12,1 triliun.
Sentimen positif datang dari perkembangan vaksin virus corona yang dibuat oleh perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS), Pfizer. Setelah sebelumnya diklaim efektif menanggulangi virus corona hingga 95%, Pfizer telah resmi mengajukan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) terhadap vaksin anti-virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) yang mereka kembangkan kepada otoritas pengawas obat dan makanan AS (US FDA). Ini adalah proposal izin EUA pertama yang diajukan ke FDA.
Tidak ada efek samping yang signifikan selama pelaksanaan uji coba.
"Pengajuan izin ini menandakan pencapaian baru dalam usaha kami mengantarkan vaksin Covid-19 kepada dunia. Kami sudah memiliki gambaran yang lebih lengkap tentang keamanan vaksin ini," kata CEO Pfizer Albert Bourla, sebagaimana diwartakan Reuters.
FDA belum bisa berkomentar kapan EUA bisa diberikan. Namun yang jelas FDA akan mengadakan rapat pleno pada 10 Desember 2020 di mana para anggota akan membahas penggunaan vaksin. Alex Azar, Menteri Kesehatan AS, memperkirakan izin EUA akan keluar pada pertengahan Desember.
Sementara itu pada perdagangan hari ini, Selasa (24/11/2020), IHSG berpeluang kembali menguat melihat bursa saham AS (Wall Street) yang menghijau pada perdagangan Senin waktu setempat.
Selain perkembangan vaksin, Presiden AS terpilih Joseph 'Joe' Biden, yang menunjuk mantan ketua The Federal Reserve (The Fed), Janet Yellen, sebagai menteri keuangan juga disambut baik oleh pelaku pasar.
Pelaku pasar percaya wanita yang kini berusia 74 tahun tersebut akan fokus membenahi perekonomian, dan tidak terlibat masalah politik. Selain itu, Yellen juga diperkirakan tidak akan membuat regulasi baru untuk perbankan, yang sebelumnya membuat pelaku pasar cemas.
Yellen merupakan ketua The Fed wanita pertama, dan juga akan menjadi menteri keuangan wanita pertama di AS.
Penunjukan Yellen tersebut memberikan hawa positif di pasar keuangan, yang bisa merembet ke Asia pagi ini termasuk ke IHSG.
Secara teknikal, IHGS berhasil melewati level 5.600 kemarin, yang dapat menambah momentum penguatan.
Seperti disebutkan sebelumnya, IHSG kini sudah menguat nyaris 11% dalam 13 perdagangan terakhir.
Awal penguatan tajam IHSG dimulai Kamis (5/11/2020) saat muncul White Marubozu dalam grafik candle stick harian.
Saat itu IHSG membuka perdagangan di level 5.161,39, yang sekaligus menjadi level terendah harian, dan mengakhiri perdagagan di level 5.260,326, sekaligus menjadi level tertinggi harian.
Level open sama dengan low, dan close sama dengan high itu yang disebut sebagai White Marubozu.
White Marubozu merupakan sinyal nilai suatu aset akan kembali menguat. Terbukti setelahnya IHSG terus menguat.
Kabar baiknya, kemarin IHSG kembali membentuk pola White Marubozu, sehingga ada potensi reli akan kembali berlanjut, dan tidak menutup kemungkinan kembali ke level 6.000 sebelum akhir tahun.
IHSG juga bergerak di atas rerata pergerakan 50 hari (moving average/MA 50), 100 hari (MA 100), dan 200 hari (MA 200).
Target penguatan hari ini ke 5.700 hingga ke 5.715.
Namun indikator stochastic pada grafik harian masih berada di wilayah jenuh beli (overbought).
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Stochastic pada grafik 1 jam juga berada di wilayah overbought.
Support terdekat berada di kisaran 5.620, jika ditembus IHSG berisiko turun ke Level 5.600 hingga 5,580.
Sementara itu support kuat berada di 5.458 yang merupakan Fibonnaci Retracement 61,8%.
Fibonnaci tersebut ditarik dari level tertinggi September 2019 di 6.414 ke level terlemah tahun ini 3.911 pada grafik harian.
Selama bertahan di atasnya, IHSG berpeluang terus naik.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Sumber: "https://www.cnbcindonesia.com/market/20201124075909-17-204088/wowjanet-yellen-is-back-ihsg-bisa-ke-level-6000"