Posted on: Monday, August 2, 2021
Senin, 2 Agustus 2021 10:12:49
StockWatch (Jakarta) - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) merugi US$384,35 juta (US$0,01485 per saham) per Maret 2021, meningkat 219,86%, dibandingkan US$120,16 juta (US$0,00464 per saham) per Maret 2020.
Seperti tergambar dalam laporan keuangan per 31 Maret 2021 yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (31/7), pendapatan usaha GIAA mencapai US$353,07 juta, merosot 54,03%, dari US$768,12 juta per Maret 2020.
Penyumbang terbesar kemerosotan pendapatan GIAA selama triwulan I 2021 adalah penerbangan berjadwal yang anjlok 57,49%, dari US$654,53 juta menjadi US$278,22 juta, dan pendapatan lainnya turun 51,92%, dari US$108,28 juta menjadi US$52,06 juta.
Seiring pendapatan, beban operasional GIAA juga turun 25,75%, dari US$945,71 juta per Maret 2020 menjadi US$702,18 juta per Maret 2021. Meski begitu, emiten transportasi udara beraset US$10,578 miliar 31 Maret 2021 itu menderita rugi usaha US$287,02 juta per Maret 2021, dari sebelumnya laba usaha US$616.040.
Selain itu, akibat kerugian tersebut, per 31 Maret 2021, modal sendiri (ekuitas) GIAA menjadi minus US$2,32 miliar, naik 19,59%, dari US$1,94 miliar per 31 Desember 2020. Total liabilitas GIAA per Maret 2021 sebesar US$12,9 miliar (yan)
Sumber: "https://www.e-bursa.com/index.php/news/detailNews/313106/STW"