Posted on: Tuesday, November 9, 2021
Jakarta, CNBC Indonesia
Rupiah sukses menguat tajam 0,49% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 14.255/US$ pada perdagangan Senin kemarin. Rupiah akhirnya sukses lepas dari tekanan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) yang diumumkan pada Kamis pekan lalu.
Indeks dolar AS yang sebelumnya menguat merespon tapering kini malah berbalik nyungsep. Senin kemarin, indeks yang mengukur kekuatan dolar AS ini turun 0,3% ke 94,049, yang membuka peluang berlanjutnya penguatan rupiah pada perdagangan hari ini, Selasa (9/11/2021).
Bipan Rai, analis mata uang di CIBC Capital Market mengatakan pasar saat ini masih menginterpretasikan arah kebijakan The Fed setelah pengumuman kebijakan moneter dan rilis data tenaga kerja pada pekan lalu.
"Pasar masih mencerna informasi yang didapat pekan lalu, baik dari penyataan The Fed maupun dari rilis data tenaga kerja di hari Jumat," kata Rai, sebagaimana dilansir CNBC International.
Sementara itu, Commodity Futures Trading Commission melaporkan pelaku pasar justru mengurangi posisi beli (long) dolar AS di pekan yang berakhir 2 November. Padahal pasar sudah yakin tapering akan diumumkan.
Secara teknikal, rupiah yang disimbolkan USD/IDR sukses menguat tajam kemarin setelah pada Jumat (5/11/2021) membentuk pola Shooting Star. Pola ini merupakan sinyal reversal atau berbalik arahnya harga suatu aset. Dalam hal ini dolar AS melemah dan rupiah yang menguat.
Selain itu indikator Stochastic pada grafik harian juga sudah berada di wilayah jenuh beli (overbought).
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Artinya, ketika USD/IDR mencapai overbought, maka kemungkinan akan berbalik turun. Ini mendefinisikan rupiah berpeluang menguat di pekan ini.
Support terdekat berada di kini berada di kisaran Rp 14.320/US$ yang menjadi target penguatan hari ini. Level tersebut berada di kisaran rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA 50) yang bisa menjadi support kuat sehingga jika ditembus dengan konsisten maka rupiah berpeluang menguat lebih tajam.
Sementara itu resisten terdekat berada di kisaran Rp 14.270/US$, jika ditembus rupiah berisiko melemah ke Rp 14.300/US$. Resisten selanjutnya berada di kisaran Rp 14.320/US$ hingga Rp 14.330/US$ yang berada di kisaran MA 100 dan 200.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/market/20211108162342-17-289906/indeks-dolar-as-nyungsep-rupiah-siap-melesat-lagi