Posted on: Tuesday, November 2, 2021
Jakarta, CNBC Indonesia
Kabar baik berdatangan dari dalam dan luar negeri, tetapi rupiah malah merosot 0,56% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 14.255/US$. Pergerakan tersebut menjadi indikasi pelaku pasar menanti pengumuman kebijakan moneter bank sentral AS (The Fed) pada Kamis (4/11) dini hari waktu Indonesia.
Pada perdagangan hari ini, Selasa (2/11), pelaku pasar masih akan berhati-hati tetapi rupiah punya peluang menguat, sebab indeks dolar AS pada perdagangan Senin terkoreksi 0,26% setelah sebelumnya sempat menguat.
Selain itu, kabar baik dari dalam negeri datang, sektor manufaktur Indonesia yang mencatat rekor tertinggi sepanjang sejarah. IHS Markit melaporkan aktivitas manufaktur yang diukur dengan Purchasing Managers' Index (PMI) di Indonesia pada Oktober 2021 adalah 57,2. Melesat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 52,2.
Dari kabar baik datang dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) yang menurunkan level terkait Covid-19 untuk Indonesia. Berkat pengendalian Covid-19 yang baik, CDC berikan Indonesia Level 1 atau "rendah untuk penularan Covid".
Secara teknikal, rupiah merosot kemarin hingga menjadi Rp 14.205/US$ yang bisa menjadi ujung gelombang (wave) ke-empat dari Elliott Wave, yang merupakan fase koreksi.
Area di kisaran Rp 14.200/US$ merupakan Fibonacci Retracement 50% yang ditarik sepanjang wave 3. Sehingga menjadi resisten kuat yang akan menahan pelemahan rupiah.
Jika mampu bertahan di bawah level tersebut, rupiah bisa membentuk wave 5, yang menjadi lanjutan tren penguatan.
Selain itu, indikator stochastic pada grafik harian kini sudah mulai masuk ke wilayah jenuh beli (overbought).
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Ketika USD/IDR mengalami overbought, maka harga berpotensi bergerak turun, artinya rupiah berpeluang menguat.
Selama bertahan di bawah Rp 14.250/US$, rupiah berpeluang menguat ke Rp 14.200/US$ pada hari ini.
Sementara, jika menembus Rp 14.250/US$, rupiah berisiko melemah ke Rp 14.300/US$ yang merupakan Fib. Retracement 61,8%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/market/20211101171103-17-288171/sudah-di-ujung-wave-4-rupiah-bisa-mulai-tren-menguat-lagi