Corporate Action

 

Masih Perkasa, Rupiah Bakal On Fire Hari Ini

Posted on: Wednesday, October 6, 2021

 

Jakarta, CNBC Indonesia

Nilai tukar rupiah ditutup menguat dan turun ke bawah Rp 14.250/US$ pada perdagangan kemarin, Selasa (5/10/2021).

Pada Selasa (5/10/2021) pukul 15:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.248 di pasar spot atau menguat17 poin, setara dengan 0,12% dibandingkan dengan penutupan perdagangan Senin kemarin.

Kalau dilihat-lihat stabilitas rupiah masih tetap terjaga. Rupiah memang sempat terdepresiasi ke atas Rp 14.300/US$ di awal Oktober ini. Namun rupiah berhasil melawan balik greenback dan menguat.

Semua ini berkat tren kenaikan harga komoditas energi unggulan ekspor Tanah Air seperti batu bara.

Harga batu bara yang terbang tinggi di tengah krisis energi global membuka peluang ekspor Indonesia tetap moncer. Di saat yang sama impor yang naik tetapi tidak sesignifikan ekspor juga membuat neraca dagang masih surplus.

Surplus neraca dagang lebih dari 12 bulan terakhir menjadi bensin bagi penguatan rupiah.

Untuk hari ini investor dan pelaku pasar patut mencermati beberapa sentiment. Pertama adalah Wall Street yang rebound semalam dan berlanjutnya kenaikan harga batu bara dan minyak mentah.

Harga batu bara acuan global melesat 12% dalam sehari dan tembus US$ 280/ton. Harga tertinggi sepanjang sejarah.

Sementara itu harga minyak mentah juga ikut terkerek naik ke level US$ 82/barel yang disebabkan oleh kebijakan OPEC+ untuk menaikkan produksi si emas hitam secara gradual.

Dengan dua sentimen tersebut, maka ada peluang rupiah melanjutkan penguatannya hari ini. Namun bakal seperti apa pergerakan mata uang Garuda hari ini? Berikut analisis teknikalnya.

Pergerakan rupiah dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Saat ini, rupiah bergerak level resistance terdekatnya. Untuk melanjutkan tren bullish atau penguatan, rupiah perlu melewati level resistance terdekat yang berada di area Rp 14.240/US$.

Sementara untuk merubah tren bullish menjadi bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area Rp 14.250/US$.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 30,67 mepet dengan level overbought untuk rupiah. Meskipun sudah dekat dengan level jenuh belinya, rupiah masih memiliki peluang untuk menguat.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.



TIM RISET CNBC INDONESIA

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/market/20211006072958-17-281737/masih-perkasa-rupiah-bakal-on-fire-hari-ini