Corporate Action

 

Pak Luhut Longgarkan PPKM, Rupiah Siap Tembus Rp 14.200/US Dolar!

Posted on: Tuesday, September 7, 2021

 

Jakarta, CNBC Indonesia

Laju penguatan rupiah melawan dolar Amerika Serikat (AS) masih berlanjut di awal pekan, Senin kemarin. Rupiah mencatat penguatan 0,28% ke Rp 14.220/US$ kemarin, bahkan sempat menyentuh Rp 14.200/US$.

Pada perdagangan hari ini, Selasa (7/9/2021), rupiah berpeluang menembus level tersebut, sebab ada sentimen positif dari dalam negeri. Pemerintah kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tetapi sekali lagi ada pelonggaran lebih lanjut. PPKM Jawa-Bali diperpanjang hingga 13 September mendatang, sementara di luar wilayah tersebut hingga 20 September.

Untuk wilayah Jawa-Bali pelonggaran diberikan di sektor industri jasa restoran dan pariwisata. Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan tempat wisata di wilayah PPKM Level 3 akan dicoba untuk dibuka kembali, dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan implementasi aplikasi 'peduli lindungi.' Selain itu, para pengunjung restoran diperbolehkan makan di tempat dengan waktu 1 jam, dan kapasitas keterisian sebanyak 50%. Dengan pelonggaran tersebut, aktivitas bisnis tentunya akan semakin bergeliat di bulan September, dan kembali pada jalur pemulihan ekonomi yang tentunya memberikan dampak positif ke pasar finansial. Selain itu pelaku pasar kini menanti rilis data cadangan devisa, jika menunjukkan peningkatan rupiah bisa mendapat tenaga lebih besar untuk menguat. Di sisi lain, para analis masih kebingungan menentukan kemana arah pergerakan dolar AS dalam jangka pendek dan menengah.

Sepanjang tahun ini, indeks dolar AS masih membukukan penguatan sekitar 3%. Tetapi, hasil survei terbaru dari Reuters menunjukkan mayoritas analis melihat penguatan tersebut akan terpangkas di sisa tahun ini, dan outlook jangka pendek serta menengah semakin tidak pasti. Survei tersebut dilakukan pada 30 Agustus hingga 2 September lalu, hampir 60 analis mata uang mengatakan hal tersebut. Survei yang dilakukan Reuters juga menunjukkan sebanyak 75% dari 51 analis memperkirakan bank sentral AS (The Fed) akan mengumumkan tapering di kuartal IV-2021.

Tapering biasanya membuat dolar AS menguat tajam, tetapi belakangan ini malah terus merosot. Indeks dolar AS kemarin sempat menguat tetapi menutup perdagangan dengan stagnan. Sebelumnya indeks yang mengukur kekuatan dolar AS ini sudah membukukan pelemahan dalam 10 dari 11 perdagangan terakhir. Selain itu, Reuters juga mengatakan belum tercapai konsensus dalam 3 bulan ke depan kemana dolar AS akan melangkah. Sebanyak 42% memperkirakan dolar AS akan menguat, 38% melihat akan tetap berada di level saat ini, dan 20% melihat akan melemah.

Dalam 12 bulan ke depan, dolar AS masih diprediksi akan melemah. Tetapi survei kali ini juga menunjukkan seberapa yakin akan pelemahan tersebut. Sebanyak 38% masih yakin, 48% tidak yakin, dan sisanya tidak yakin sama sekali. Secara teknikal, rupiah kemarin berhasil mencapai Rp 14.200/US$ sekaligus level psikologis sehingga menjadi support yang kuat. Jika kali ini level tersebut berhasil ditembus, rupiah berpeluang menguat menuju Rp 14.150/US$. Potensi penguatan rupiah yang disimbolkan USD/IDR sudah terlihat setelah mampu bertahan di bawah rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA 50), MA 100, dan MA 200. Artinya, rupiah bergerak di bawah 3 MA yang memberikan momentum penguatan. Selain itu, rupiah juga sudah menembus ke bawah bullish trend line (garis warna merah) yang menguntungkan dolar AS. Meski demikian, patut diperhatikan Indikator stochastic yang mulai masuk ke wilayah jenuh jual (oversold)

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah. Artinya, ketika belum mencapai wilayah oversold, rupiah yang disimbolkan USD/IDR artinya ada risiko berbalik arah alias rupiah melemah. Resisten terdekat berada di kisaran Rp 14.250/US$, jika ditembus rupiah berisiko terkoreksi ke MA 200 di kisaran Rp 14.280/US$ hingga Rp 14.290/US$.



TIM RISET CNBC INDONESIA

Sumber: "https://www.cnbcindonesia.com/market/20210907075124-17-274147/pak-luhut-longgarkan-ppkm-rupiah-siap-tembus-rp-14200-us-"