Posted on: Friday, August 27, 2021
Jakarta, CNBC Indonesia
Rupiah mencatat pelemahan 2 hari beruntun melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (26/8/2021). Penyebabnya masih sama, kehati-hatian pelaku pasar jelang pertemuan Simposium Jackson Hole di Amerika Serikat. Melansir data Refinitiv, rupiah melemah 0,14% ke Rp 14.415/US$ kemarin.
Pertemuan Jackson Hole di Amerika Serikat yang akan diadakan pada hari ini, Jumat (27/8/2021), waktu Amerika Serikat. Artinya malam ini, sehingga pergerakan rupiah masih akan mirip seperti 2 hari terakhir.
Jelang pertemuan tersebut, indeks dolar AS membukukan penguatan 0,26% kemarin yang berisiko menekan rupiah hari ini. Sebabnya, pejabat elite bank sentral AS (The Fed) kembali bersuara untuk melakukan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE).
"Kita kemungkinan tidak perlu lagi melakukan pembelian aset pada titik ini," kata Presiden The Fed wilayah St. Louis, James Bullard kepada CNBC International kemarin.
Bullard kembali menegaskan pilihannya untuk segara melakukan tapering QE yang saat ini senilai US$ 120 miliar per bulan, dan mengakhiri program tersebut di awal tahun depan.
Pertemuan Jackson Hole kini menjadi perhatian pelaku pasar sebab ketua The Fed, Jerome Powell, diperkirakan akan memberikan detail kapan dan bagaimana tapering akan dilakukan.
Secara teknikal, rupiah masih berada di bawah rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA 50), tetapi sudah di atas MA 100 di kisaran Rp 14.400/US$.
Indikator stochastic kini bergerak naik, setelah sebelumnya sempat mendekati wilayah jenuh jual (oversold).
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Jika MA 50 yang berada di kisaran Rp 14.440/US$ hari ini ditembus, rupiah berisiko ke Rp 14.460/US$. Rupiah berisiko menuju ke Rp 14.500/US$ jika level tersebut juga ditembus.
Sebaliknya jika kembali ke bawah MA 100, rupiah berpotensi menguat menguat ke Rp 14.370/US$.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Sumber: "https://www.cnbcindonesia.com/market/20210827073448-17-271621/pejabat-elite-the-fed-nyablak-awas-rupiah-pepet-rp14500-us-"