Corporate Action

 

Indonesia Bakal Lepas Resesi, Rupiah Bisa ke Rp 14.260/US Dollar?

Posted on: Thursday, August 5, 2021

 

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah masih belum terbendung di pekan ini, dalam 3 hari perdagangan tercatat penguatannya lebih dari 1% melawan dolar Amerika Serikat (AS).

Bahkan jika melihat lebih ke belakangan Mata Uang Garuda sudah mencatat penguatan 6 hari beruntun, meski pada pekan lalu penguatannya tipis-tipis saja.

Laju penguatan rupiah akan mendapat halangan cukup besar pada perdagangan hari ini, Kamis (5/8/2021), sebab indeks dolar AS kemarin kemarin berbalik menguat 0,21%. Sebabnya wakil ketua bank sentral AS (The Fed) Richard Clarida yang mengindikasikan tapering bisa dilakukan tahun ini, dan suku bunga naik di awal 2023.

Sementara itu dari dalam negeri, hari ini akan diumumkan data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2021. Kabar baiknya, Indonesia akan resmi lepas dari resesi.

Suatu negara dikatakan mengalami resesi ketika produk domestik bruto (PDB) mengalami kontraksi atau minus setidaknya 2 kuartal beruntun secara year-on-year (YoY).

PDB Indonesia sudah mengalami kontraksi 4 kuartal beruntun, dan baru akan mengalami pertumbuhan di kuartal II-2021.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan PDB akan tumbuh 6,505% YoY.

Sebagai gambaran, konsensus pasar versi Reuters menghasilkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 6,57% YoY pada April-Juni 2021. So, dari mana pun sumbernya, sepertinya pelaku pasar meyakini bahwa ekonomi Indonesia bisa tumbuh di atas 6,5%.

Jika rilis resminya lebih tinggi dari prediksi, tentunya akan memberikan dampak positif ke pasar finansial.

Secara teknikal, rupiah sekali lagi sukses mencapai target penguatan RP 14.300/US$, meski mengakhiri perdagangan di atasnya.

Rupiah masih memilik potensi menguat, sebab kini bergerak di bawah rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA 50), dan MA 100. Apalagi indikator stochastic belum mencapai wilayah jenuh jual (oversold) Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Ketika rupiah yang disimbolkan USD/IDR mencapai wilayah oversold, maka ada kemungkinan berbalik naik, artinya rupiah melemah.

Jika kali ini mampu menembus Rp 14.300/US$, target penguatan rupiah selanjutnya di Rp 14.270/US$ hingga Rp 14.260/USS atau MA 200 yang akan menjadi support kuat.

Sementara selama tertahan di atas Rp 14.300/US$, rupiah berisiko melemah ke Rp 14.350/US$, sebelum menuju Rp 14.400/US$.



TIM RISET CNBC INDONESIA

Sumber: "https://www.cnbcindonesia.com/market/20210805071617-17-266212/indonesia-bakal-lepas-resesi-rupiah-bisa-ke-rp-14260-us-"