Posted on: Friday, December 11, 2020
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah melemah tipis 0,07% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke RP 14.090/US$ pada perdagangan Kamis kemarin (10/12). Dolar AS yang sedang bangkit dari keterpurukan, penambahan kasus penyakit virus corona (Covid-19) di Indonesia yang masih tinggi, serta penjualan ritel Indonesia yang merosot memberikan tekanan bagi rupiah.
Indeks dolar AS pada perdagangan Rabu menguat 0,13% ke 91,087, penyebabnya perundingan stimulus fiskal di AS yang masih belum ada titik terang hingga saat ini.
Indeks yang mengukur kekuatan dolar AS ini bahkan sudah menguat 3 hari beruntun meski tipis-tipis. Total penguatan selama periode tersebut sebesar 0,43%, setelah merosot 1,2% pada pekan lalu dan menyentuh level terendah dalam 2,5 tahun terakhir.
Kabar baiknya, indeks dolar AS pada perdagangan Kamis kemarin berbalik melemah 0,29%, dan pagi ini berlanjut turun 0,15% ke 90,692.
Penurunan indeks dolar AS tersebut bisa dimanfaatkan rupiah untuk kembali ke zona hijau pada perdagangan hari ini, Jumat (11/12/2020).
Tetapi penambahan kasus Covid-19 yang masih tinggi sejak pekan lalu membuat pelaku pasar was-was Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan kembali diketatkan. Pada Kamis (3/12/2020) kasus Covid-19 dan setelahnya beberapa kali di atas 6.000 kasus, termasuk 2 hari terakhir.
Secara teknikal, rupiah yang disimbolkan USD/IDR masih dekat level psikologis Rp 14.000/US$. Rupiah masih jauh di bawah rerata pergerakan 50 hari (moving average/MA 50), 100 hari (MA 100), dan 200 hari (MA 200), sehingga momentum penguatan masih ada.
Sementara itu, indikator stochastic pada grafik harian bergerak turun tetapi belum masuk wilayah jenuh jual (oversold).
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Stochastic yang belum masuk oversold berarti masih ada ruang bagi rupiah untuk menguat.
Support terdekat di kisaran kisaran Rp 14.050/US$ penembusan konsisten bawah level tersebut akan membawa rupiah menguat ke level psikologis Rp 14.000/US$.
Jika level psikologis tersebut ditembus, rupiah berpotensi menuju level Rp 13.810/US$ sebelum akhir tahun.
Sementara itu, resisten berada di kisaran Rp 14.130/US$, jika ditembus dan tertahan di atasnya rupiah berisiko melemah lebih jauh ke Rp 14.150/US$, sebelum menuju Rp 14.200/US$.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Sumber: "https://www.cnbcindonesia.com/market/20201211083104-17-208324/dolar-as-memble-lagi-ada-harapan-rupiah-ke-rp-14000-us-"