Corporate Action

 

Indeks Dolar AS Naik 3 Hari Beruntun, Rupiah Harap Waspada!

Posted on: Thursday, December 10, 2020

 

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah berakhir stagnan di Rp 14.080/US$ pada perdagangan Selasa lalu (8/12). Rupiah sudah mulai terbebani sejak pekan lalu akibat penambahan jumlah kasus penyakit dan setelahnya beberapa kali di atas 6.000 kasus, termasuk Rabu kemarin.

Pelaku pasar juga was-was akan adanya lonjakan kasus, sebab kemarin diadakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang berisiko menimbulkan kerumunan baru.

Sementara itu, Selasa lalu Bank Indonesia (BI) yang melaporkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode November 2020 sebesar 92. Naik tajam dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 79.

IKK menggunakan angka 100 sebagai titik start. Jika masih di bawah 100, maka artinya konsumen belum optimistis dalam memandang situasi ekonomi saat ini dan beberapa bulan ke depan. Jadi sampai bulan lalu, konsumen Tanah Air belum percaya diri, tetapi sudah jauh membaik ketimbang bulan Oktober.

Pada perdagangan hari ini, Kamis (10/11/2020), rupiah patut waspada sebab dolar AS yang belakangan ini mengalami tekanan berhasil bangkit kemarin. Indeks dolar AS kemarin menguat 0,13% ke 91,087, penyebabnya perundingan stimulus fiskal di AS yang masih belum ada titik terang hingga saat ini.

Indeks yang mengukur kekuatan dolar AS ini bahkan sudah menguat 3 hari beruntun meski tipis-tipis. Total penguatan selama periode tersebut sebesar 0,43%, setelah merosot 1,2% pada pekan lalu dan menyentuh level terendah dalam 2,5 tahun terakhir.

Secara teknikal, rupiah yang disimbolkan USD/IDR masih dekat level psikologis Rp 14.000/US$. Rupiah masih jauh di bawah rerata pergerakan 50 hari (moving average/MA 50), 100 hari (MA 100), dan 200 hari (MA 200), sehingga momentum penguatan masih ada.

Sementara itu, indikator stochastic pada grafik harian sudah keluar dari wilayah jenuh jual (oversold).

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Stochastic yang keluar dari wilayah oversold berarti tekanan bagi rupiah mulai berkurang.

Support terdekat di kisaran kisaran Rp 14.050/US$ penembusan konsisten bawah level tersebut akan membawa rupiah menguat ke level psikologis Rp 14.000/US$. Jika level psikologis tersebut ditembus, rupiah berpotensi menuju level Rp 13.810/US$ sebelum akhir tahun.

Sementara itu, resisten berada di kisaran Rp 14.130/US$, jika ditembus dan tertahan di atasnya rupiah berisiko melemah lebih jauh ke Rp 14.150/US$, sebelum menuju Rp 14.200/US$.



TIM RISET CNBC INDONESIA
Sumber: "https://www.cnbcindonesia.com/market/20201210083012-17-208000/indeks-dolar-as-naik-3-hari-beruntun-rupiah-harap-waspada"