Corporate Action

 

9 Pekan Tak Melemah, Rupiah Tembus Rp 14.000/USD Hari Ini?

Posted on: Monday, November 30, 2020

 

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai rupiah membukukan penguatan 0,57% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 14.070/US$ sepanjang pekan lalu. Dengan demikian, rupiah sudah tidak pernah melemah dalam 9 minggu terakhir, rinciannya menguat 8 pekan dan stagnan 1 pekan.

Sentimen pelaku pasar yang sedang bagus-bagusnya membuat aliran modal deras masuk ke dalam negeri yang membuat rupiah perkasa.

Sepanjang pekan lalu di pasar saham Indonesia investor asing melakukan aksi beli bersih (net buy) Rp 543 miliar di pasar regular.

Sementara itu, berdasarkan rilis Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah, data transaksi 2-5 November 2020, menunjukkan nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp3,81 triliun, dengan beli neto di pasar SBN sebesar Rp3,87 triliun dan jual neto di pasar saham sebesar Rp 60 miliar.

Sementara data transaksi 9 -12 November 2020, menunjukkan beli neto Rp7,18 triliun, dengan beli neto di pasar SBN sebesar Rp 4,71 triliun dan beli neto di pasar saham sebesar Rp 2,47 triliun.

Kemudian pada periode 16-19 November aksi beli asing mencapai Rp 8,53 triliun, sebesar Rp 7,04 triliun di pasar SBN, dan Rp 1,49 triliun di pasar saham.

Rupiah berpeluang melanjutkan penguatan pada hari ini, Senin (30/11/2020), sebab kabar baik datang dari China dimana sektor manufakturnya kembali menunjukkan peningkatan ekspansi. Markit melaporkan purchasing managers' index (PMI) manufaktur bulan November sebesar 52,1, naik dari bulan sebelumnya 51,4.

Angka di atas 50 menunjukkan ekspansi, sementara di bawah berarti kontraksi. Meningkatnya ekspansi China sebagai negara dengan nilai ekonomi terbesar kedua di dunia tentunya memberikan harapan perekonomian global mampu terkerek naik, dan membuat sentimen pelaku pasar semakin membaik.

Secara teknikal, rupiah yang disimbolkan USD/IDR kini mendekati lagi level psikologis Rp 14.000/US$. Rupiah masih jauh di bawah rerata pergerakan 50 hari (moving average/MA 50), 100 hari (MA 100), dan 200 hari (MA 200), sehingga momentum penguata masih ada.

Sementara itu, indikator stochastic pada grafik harian sudah keluar dari wilayah jenuh jual (oversold).

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Stochastic yang keluar dari wilayah oversold berarti tekanan bagi rupiah mulai berkurang.

Support terdekat di kisaran kisaran Rp 14.050/US$ penembusan konsisten bawah level tersebut akan membawa rupiah menuju level psikologis Rp 14.000/US$. Penembusan dan kemampuan bertahan di bawah level psikologis akan membuka peluang ke Rp 13.810/US$ di pekan ini.

jika ditembus dan tertahan di atasnya rupiah berisiko melemah lebih jauh ke Rp 14.130/US$, sebelum menuju Rp 14.150/US$.



TIM RISET CNBC INDONESIA
Sumber: "https://www.cnbcindonesia.com/market/20201130083623-17-205564/9-pekan-tak-melemah-rupiah-tembus-rp-14000-us--hari-ini"